×

Analisis Inflasi Bali Agustus 2018

Kamis, 13 September 2018 pukul 08.12 (6 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Pada Agustus 2018, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,75% (yoy), lebih rendah dibanding inflasi periode sebelumnya. Namun demikian, pencapaian ini masih  lebih tinggi dibanding Nasional yang deflasi 0,05% (mtm), maupun inflasi tahunan yang sebesar 3,20% (yoy). Tendensi penurunan tekanan inflasi didorong oleh perbaikan kinerja komoditas pangan yang didukung oleh perbaikan kondisi cuaca. Meskipun demikian, peningkatan permintaan seiring dengan frekuensi upacara keagamaan yang cukup tinggi, peak season pariwisata serta libur long weekend hari kemerdekaan dan Hari Raya Idul Adha berdampak pada kenaikan harga komoditas daging. Sementara inflasi kelompok administered prices turut melandai seiring dengan penurunan tarif angkutan udara. Di sisi lain, inflasi kelompok inti masih didorong oleh kenaikan biaya pendidikan jenjang SD dan SMA seiring dengan tahun ajaran baru.

Secara spasial, peningkatan tekanan inflasi terjadi di kedua kota sampel penghitungan inflasi di Bali. Kota Denpasar mencatat inflasi 0,23% (mtm) atau 3,82% (yoy), sedang kota Singaraja mencatat inflasi 0,20% (mtm) atau 3,47% (yoy). Dibandingkan kota sampel lain, pencapaian inflasi Kota Denpasar dan Singaraja berada pada level yang cukup tinggi.

Inflasi Bali pada Agustus 2018 masih relatif terkendali dan berada pada rentang sasaran inflasi nasional. Namun demikian, ke depan perlu diperhatikan beberapa potensi risiko seiring penyesuaian harga pada kelompok administered prices dan risiko peningkatan harga komoditas pangan seiring adanya potensi permintaan yang meningkat, didorong oleh peak season pada triwulan III 2018 serta jelang pelaksanaan IMF- WB Annual Meeting 2018.

Pengendalian inflasi Provinsi Bali ke depan masih menghadapi beberapa risiko antara lain (i) Tendensi penurunan curah hujan membawa risiko akan inflasi kelompok volatile food, (ii) Risiko kenaikan harga pangan dan transportasi seiring dengan masuknya peak season pariwisata dan jelang IMF-WB Annual Meeting, dan (iii) tendensi kenaikan harga emas dan minyak dunia mengikuti tren peningkatan komoditas global.

Sebagai respon terhadap risiko dan tantangan pengendalian inflasi Bali di 2018, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Bali akan terus melanjutkan upaya pengendalian harga baik melalui forum koordinasi dan tindak lanjut nyata dengan OPD terkait. Program kerja TPID akan difokuskan pada seluruh aspek mencakup produksi, distribusi, serta menjaga ekspektasi masyarakat melalui sosialisasi dan publikasi serta memberikan himbauan (moral suasion) kepada masyarakat terkait upaya menjaga stabilitas harga. Upaya stabilisasi harga melalui pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar insidentil juga akan dilanjutkan sehingga diharapkan dapat menjadi jangkar dalam penetapan harga dan menahan laju inflasi yang dapat bersumber dari sisi permintaan, sisi penawaran, dan ekspektasi pelaku ekonomi.

Feb 2018

Mar2018

Apr 2018

Mei 2018

Jun 2018

Jul 2018

Ags 2018

IHK,

%  yoy

2,88

3,10

3,24

3,00

3,47

3,83

3,75

IHK,

% mtm

0,58

0,19

0,01

-0,08

0,34

0,47

0,23