×

Genjot Produksi, Kurangi Ketergantungan dari luar

Kamis, 28 Juli 2016 pukul 08.31 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar (Bisnis Bali)

  Kelangkaan bahan pokok pangan yang memicu melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran harus disikapi lebih tegas. Salah satunya dengan mengoptimalkan hasil pertanian di Bali, dan mengurangi ketergantungan pada hasil yang didatangkan dari luar Bali.

  Hal ini diungkapkan pengamat ekonomi, Drs. I Wayan Arjana, M.M., beberapa waktu lalu. “Jika ini bisa dilakukan, kelangkaan bahan pangan pada momen hari raya yang diselenggarakan keterbatsan pengiriman tidak akan terjadi,”ujarnya.

  Kecenderungan yang terjadi dewasa ini, katanya, lahan pertanian di Bali makin menyempit. Ditambah lagi keterbatsan sumber daya manusia yang makin berkurang untuk mau menekuni dunia pertanian. Dia mengatakan, kondisi sekarang yang terjadi di Bali adalah lebih banyak ke sektor property.

  Dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan rumah tinggal juga bertambah. Pertanian terus saja ditinggalkan yang menyebabkan makin berkurangnya pasokan pangan di Bali sehingga selalu bergantung pada pasokan pangan dari luar Bali.

  Untuk memaksimalkan pertanian ini, dia mengatakan, pemerintah perlu lebih mendukung sektor pertanian. “Petani harus lebih dibimbing, dibina serta selalu diperhatikan, agar ada semangat melakoni pekerjaannya. Pemerintah juga harus lebih gencar untuk terjun ke lapangan, jangan hanya melihat kondisi dari media,”katanya.

  Menurutnya, kondisi seperti ini seharusnya sudah diperhatikan sejak dulu. “Dari sejak tahun 1994, saya sudah mengimbau agar pihak terkait bisa mengantisipasi pembangunan di Bali. Meskipun saat ini sudah terlambat, setidaknya sekarang harus mendukung sektor pertanian,”katanya.

  Sementara itu, petani di daerah Kintamani, I Komang Sukarsana mengatakan, untuk memaksimalkan pertanian di Bali, harus ada sinergi antara petani, pelaku pertanian, akan demise dan pemerintah. “SDM harus ditingkatkan agar bisa menangkap peluang pasar yang ada serta lahan pertanian harus diperluas,”katanya.

  Untuk faktor cuaca, dia mengatakan, hal ini bisa diantisipasi jika petani cermat memilih bibit serta menggunakan pupuk yang tepat. “Faktor cuaca memang menjadi momok bagi petani holtikultura seperti cabai, apalagi turunnya hujan sulit diprediksi. Solusinya menurut saya petani harus pemilihan bibit unggul serta memerhatikan penggunaan pupuk juga harus tepat takaran agar tidak merusak tumbuhan dan tanah,”katanya.

Sumber : Bisnis Bali