Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Capacity Building untuk Penjaringan dan Kurasi Proyek Berkualitas di Bali dan Nusa Tenggara sebagai rangkaian dari acara Bali Jagaditha Tahun 2024. Kegiatan bertempat di Grha Tirta Gangga Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali pada 29 – 30 April 2024. Capacity Building ini dihadiri 31 Perangkat Daerah yang tergabung dalam Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) dan Project Owner serta Perangkat Daerah dari Bali dan Nusa Tenggara, termasuk Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Economic Diplomatic Cooperation (EDC Forum), sebuah lembaga yang cukup berpengalaman dalam memberi panduan penyusunan proyek investasi sekaligus menghubungkan kepada investor potensial.

Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari menyampaikan bahwa perekonomian Bali saat ini masih terkonsentrasi di wilayah Bali Selatan, utamanya pada sektor pariwisata. Hal tersebut menyebabkan pembangunan antar wilayah yang tidak merata, sehingga perlu didorong pembangunan pada enam sektor unggulan, sesuai program transformasi ekonomi Bali. Berdasarkan kajian Bapenas, pembangunan di Bali pada tahun 2022 – 2045 diprakirakan membutuhkan dana sebesar Rp8,94 ribu triliun, sehingga diperlukan dukungan pembiayaan dari swasta. “Untuk mewujudkan agenda transformasi ekonomi kerthi Bali, dukungan swasta memegang peranan penting, baik melalui perbankan maupun investasi langsung dari dalam maupun luar negeri”, ucap Utari.

Utari juga menekankan bahwa akan dilaksanakan forum promosi terintegrasi, meliputi perdagangan, pariwisata, dan investasi di Bali. Event bertajuk Bali Jagaditha 2024 tersebut telah tercatat dalam Calender of Event Pariwisata Provinsi Bali pada Juni 2024. Oleh karena itu, kolaborasi dan dukungan dari Pemerintah Daerah di Bali memegang peranan penting di dalam kesuksesan agenda unggulan PIKBS tersebut, termasuk menyiapkan proyek potensial Pemerintah Daerah yang telah clean and clear.

Senada dengan Utari, I Wayan Sumarjaya selaku Kepala DPMPTSP Provinsi Bali menjelaskan bahwa investasi memiliki peranan penting dalam akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, baik di Bali dan Nusa Tenggara. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antar stakeholder sangat diperlukan, terutama dalam meningkatkan minat investor dan mempercepat masuknya investasi. Dukungan penuh juga diberikan oleh DPMPTSP Provinsi Bali terhadap pelaksanaan kegiatan Bali Jagaditha 2024 yang diharapkan dapat mendorong akselerasi kinerja perekonomian Bali maupun Nusa Tenggara. 

Selanjutnya, Satria Wibawa selaku Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda DPMPTSP Provinsi NTB menuturkan bahwa Provinsi NTB memiliki berbagai potensi perekonomian yang dapat dioptimalkan melalui investasi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, investasi ini diharapkan dapat terus diakselerasi melalui sinergi Pemerintah dan Swasta, serta berbagai kegiatan promosi baik di dalam dan luar negeri. Lebih lanjut, DPMPTSP Provinsi NTB sangat mendukung upaya akselerasi investasi yang sejalan dengan agenda pembangunan ekonomi ke depan, termasuk rangkaian acara Bali Jagaditha 2024.

Kegiatan capacity building dilanjutkan dengan pemaparan dari EDC Forum, utamanya membahas terkait persiapan penyusunan dokumen Investment/Project Ready to Offer (IPRO) yang akan dipromosikan pada acara Bali Jagaditha 2024. Pada hari kedua capacity building, seluruh peserta turut langsung menyusun proposal IPRO dan menghitung kelayakan investasi dari proyek pada wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan guiding principle, serta penjelasan detil penyelarasan metodologi dan kriteria penjaringan dan kurasi proyek/aset potensial investasi di masing-masing wilayah.

Denpasar, 30 April 2024

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali 

Erwin Soeriadimadja

Direktur