×

PEMBUATAN VIDEO PENGENDALIAN INFLASI

Senin, 13 Juni 2016 pukul 15.06 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai fokus pengendalian inflasi, kinerja stabilitas harga Provinsi Bali tahun 2015 telah menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2015, tingkat inflasi Bali tercatat sebesar 2,75 persen (yoy), jauh lebih rendah dari dua tahun sebelumnya yaitu 2013 sebesar 8,16 persen (yoy) dan 2014 sebesar 8,43 persen (yoy). Selain itu, angka tersebut merupakan angka inflasi terendah selama 19 tahun terakhir. Angka inflasi tersebut juga lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 3,35 persen (yoy) di tahun 2015. Sedangkan sampai dengan Mei 2016 inflasi Bali tercatat 0.70 (ytd) lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 0.40 (ytd).

Hal ini tentu memerlukan perhatian tidak terlepas dari semakin solidnya kerjasama dan kerja keras dari TPID Provinsi, Kabupaten dan Kota yang dibentuk secara serentak pada 11 Februari 2015. Namun demikian, di tahun 2016 TPID Provinsi Bali masih menghadapi tantangan yang tidak semakin ringan. Pencapaian inflasi yang rendah dan stabil perlu terus diupayakan dan dipertahankan. Salah satu upaya yang dilakukan selain dengan mengendalikan inflasi yang bersumber dari bahan makanan, juga menjaga ekspektasi masyarakat terkait dengan pergerakan harga komoditas strategis.

Sebagai tindak lanjut, pada Minggu, 12 Juni 2016 bertempat di bale Pura Tirta Mandala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dilakukan shooting untuk pembuatan iklan layanan masyarakat terkait pengendalian inflasi. Bertindak sebagai pemeran dalam iklan adalah Wakil Gubernur Bali selaku Ketua TPID Provinsi Bali, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Kepala Disperindag Provinsi Bali beserta jajarannya, komunitas wartawan KPw BI Provinsi Bali, serta pemain talent tokoh seniman Bali.

Melalui iklan ini diharapkan masyarakat dapat lebih bijak berbelanja saat memasuki hari raya, dengan membeli barang sesuai kebutuhan, dan tidak perlu panik dengan belanja berlebihan karena Pemerintah selalu menjaga ketersediaan dan kecukupan stok. Selain itu, dalam iklan juga dilakukan sosialisasi agar masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan sehingga mendapatkan harga sesuai HET Rp 14.500,-. Iklan juga mengkomunikasikan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta dalam swadaya pangan/sayuran yang mudah ditanam dilingkungan masing-masing, sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi saat harga kebutuhan pokok melonjak dengan merubah budaya masyarakat yang konsumtif menjadi produktif.