×

Pemprov Bali pastikan stok pangan aman

Selasa, 5 Juni 2018 pukul 14.18 (6 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali memastikan stok pangan untuk kebutuhan rangkaian Hari Suci Galungan, Kuningan bulan Ramadhan, hingga Hari Raya Idul Fitri cukup aman dan mencukupi.

"Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, sekaligus menjaga harga adalah menggelar pangan murah di berbagai daerah di Bali dan saat ini stoknya aman," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana di Denpasar, Minggu.

Saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, ia mengatakan di Bali kini juga sudah terdapat Toko Tani Indonesia yang menjual beberapa bahan makanan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

Toko Tani Indonesia Center yang sudah diresmikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu terletak di Jl WR Supratman, misalnya menjual beras segar dengan harga Rp8.800 per kilogram.

"Saat ini sudah ada 60 Toko Tani Indonesia yang tersebar di enam kabupaten di Bali. Hanya Pemerintah Kota Denpasar, Bangli dan Klungkung yang belum memiliki Toko Tani Indonesia," ucap Mardiana.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Bali I Nengah Laba pun memastikan pemerintah sudah mengantisipasi ketersediaan bahan makanan pada hari raya kali ini aman.

Dari akhir Mei hingga Juni tahun 2018, umat beragama di Bali menjalankan beberapa hari raya besar. Umat Hindu, misalnya, merayakan Hari Suci Galungan dan Kuningan, sedangkan Umat Islam akan merayakan Idul Fitri yang didahului dengan bulan Ramadhan.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali terus bekerja untuk menjaga inflasi dalam kondisi rendah dan stabil. Menurut dia, kenaikan harga beberapa barang atau bahan makanan merupakan hal yang wajar pada hari besar keagamaan.

Hal itu terjadi karena banyaknya permintaan di hari-hari ini. Untuk menyiasati hal itu, ia mengimbau masyarakat bijak berbelanja.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak berbelanja secara berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan," ujar Laba.

Sumber: Antara Bali