×

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Denpasar Bulan Februari 2020

Kamis, 5 Maret 2020 pukul 13.23 (4 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

 Pada bulan Februari 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,39 persen yang ditunjukkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2018=100) sebesar 104,64. Sementara itu, tingkat inflasi tahun berjalan Februari 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 0,96 persen dan 3,50 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, delapan kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 1,18 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,71 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) setinggi 0,67 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,49 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 0,43 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,41 persen; kelompok V (kesehatan) setinggi 0,10 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,01 persen. Sementara itu, satu kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sedalam -0,45 persen. Kelompok III (perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya) dan kelompok IX (pendidikan) tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan.

Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Februari 2020 antara lain, cabai merah, bawang putih, pisang, cabai rawit, es campur, mesin cuci, emas perhiasan, labu siam, mangga dan sabun mandi cair.

Dari 90 kota IHK, tercatat 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sintang (Kalimantan Barat) setinggi 1,21 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Pare-Pare(Sulawesi Selatan) setinggi 0,02 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Tanjung Pandan (Bangka Belitung) sedalam -1,20 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Padangsidimpuan (Sumatera Utara) sedalam -0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-36 dari 73 kota yang mengalami inflasi.