Denpasar
(Bisnis Bali)
Untuk mengendalikan lonjakan harga cabai yang beberapa hari terakhir terus terjadi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali menggelar pasar murah yang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Duvre Bali.
Dalam pasar murah yang dilakukan di Pasar Kreneng disediakan 100 kilogram cabai rawit dengan harga Rp60.000 per kilogram. Tidak berselang lama, hanya dalam waktu satu jam 100 kilogram cabai rawit langsung bahis terjual. Pasar murah yang dimulai pukul 07.00 wita, Selasa (10/1) ini tentu saja diserbu begitu banyak konsumen untuk mendapatkan harga murah. “Tadi bawa 100 kilogram ke sini, belum ada satu jam sudah habis,” ujar salah seorang petugas dari Bulog Bali yang ditemui saat bertugas di Pasar Kreneng.
Wakil Ketua TPID Bali yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana, saat ditemui di sela-sela acara ini mengatakan, pelaksanaan pasar murah ini dimaksudkan untuk dapat menekan harga di pasaran. “Dalam kegiatan pasar murah yang dilaksanakan kali ini kami menyediakan 200 kilogram , baik untuk di Pasar Kreneng, Badung, Kumbasari dan di depan kantor Bulog. Dari jumlah tersebut sekitar 100 kilogram cabai dipasarkan di Pasar Kreneng,” ungkapnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pasar murah ini merupakan langkah jangka pendek yang dapat dilakukan dalam menekan lonjakan harga.
Dia menambahkan, jika pihaknya akan melakukan operasi pasar ini secara berkelanjutan hingga harga cabai benar-benar stabil atau dibawah angka Rp 100 ribu. Selain itu, untuk langkah jangka panjang, dia mengaku juga pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan stakeholder terkait untuk mendorong klaster-klaster cabai di setiap kabupaten/kota.
Tidak hanya cabai, juga komoditas pangan utama lainnya seperti bawang, padi dan lainnya. “Pasar murah tidak bisa antisipasi jangka panjang. Untuk itu kami dati BI maupun TPID akan terus mendorong pengembangan klaster cabai dan komoditas utama lainnya,”katanya. Sementara itu, Kepala Bulog Divre Bali, Miftahul Ulum mengatakan, pihaknya siap terus menstabilkan harga salah satu komoditi pasar yang selalu dibutuhkan masyarakat ini.
“Untuk tahap pertama, kami hanya siapkan 200 kilogram cabai. Selanjutnya kami akan koordinasikan kembali dalam hal persediaannya hingga harga cabai di pasaran stabil,”katanya. Tidak hanya itu, dia mengaku jika dalam pasar murah ini, pihaknya juga menyediakan beberapa kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng, beras dan gula pasir dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran.
Sumber: Bisnis Bali