×

Wagub Cok Ace Harap UNUD Berikan Rekomendasi Terkait Medical Tourism di Bali

Rabu, 31 Maret 2021 pukul 21.02 (3 tahun yang lalu) | Oleh Admin

 

 

Badung – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyatakan Pemprov Bali dalam menanggulangi pandemic Covid-19 selama ini selalu menggandeng banyak pihak, salah satunya adalah akademisi. “Kita telah mendengan banyak masukan yang diterima untuk dijadikan rumusan kebijakan, dan selanjutnya ditindaklanjuti oleh pelaksana teknis,” demikian dijelaskannya saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Webinar Nasiona Medical Tourism Integrative Medicine for PostCovid Recovery Program and recover Bali Tourism dengan tema Exercise Therapy and Balinese Holistic Therapy as an Integrative Rehabilitation for Post Covid-19 Infection: an Innovative Model to recover Bali Tourism, bertempat di Gedung Widya Sabha Rektorat Universitas Udayana (UNUD), Jimbaran, Badung. 

 

Ia menambahkan, pandemic Covid-19 yang telah melumpuhkan perekonomian Bali, telah menjadi atensi serius pemerintah pusat dan Pemprov Bali selama satu tahun terakhir ini. “Berbagai upaya seperti 3M yang sekarang menjadi 6 M, 3T hingga berbagai peraturan telah kita terbutkan dmei menahan laju penyeberan. Hingga saat ini kami berupaya intensif program vaksinasi untuk membuka tiga zona hijau yaitu Ubud, Sanurdan Nusa Dua,” jelasnya dalam acara yang menampilkan Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai Keynote Speaker serta turut juga dihadiri oleh Kapolda Bali Putu Jayan Danu Putra.

 

Wagub Cok Ace menegaskan, saat ini Pemprov Bali berkomitmen untuk menuntaskan vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok agar bisa membuka pariwisata sesegara mungkin. Ia juga berharap sinergitas antar institusi perguruan tinggi seluruh Bali dengan pemerintah daerah baik Provinsi dan kabupaten/kota terus ditingkatkan, apalagi dalam suasana Pandemi yang sangat memerlukan kerja keras dan semangat gotong royong kita semua. “Saya yakin para akademisi dengan segudang pakar kesehatan, ekonomi dan pariwisata sudah mulai memikirkan bagaimana langkah-langkah pemulihan Bali dari sisi kesehatan maupun recovery dari pariwisata kita. Kami harapkan berbagai teori ataupun kajian-kajian bahkan penelitian-penelitian yang dilakukan civitas akademika nantinya betul-betul dapat diimplementasikan dengan baik sehingga harapan kita melalui Webinar Nasional ini akan ada secercah harapan bagi kita semua untuk terbebas dari belenggu pandemi COVID-19 dan Bali dapat bangkit seperti dulu lagi dengan tentunya geliat pariwisata kita akan hidup kembali,” tandasnya.

Menparekraf Sandiaga Uno dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi ide cemerlang medical tourism diterapkan di Pulau Dewata ini. “Selama ini kita selalu berpikir Singapore, Malaysia, Penang atau Thailand jika menyangkut kesehatan. Kenapa peluan itu tidak kita ambil dan mengemasnya menjadi salah satu program pariwisata berkualitas juga,” tegasnya.

Bahkan menurutnya, Bali mempunyai kelebihan dibandingkan negara-negara tersebut yaitu budaya dan kearifan lokal. “Jika kita bisa mengemas wisata kesehatan dengan kearifan lokal, apalagi UNUD merancang sebuah pengobatan tradisional Bali, itu bisa menjadi nilai plus untuk program ini,” imbuhnya. 

Saat ini ia mengakui Bali telah mempunyai modal RS yang siap mengusung program tersebut, yaitu RSUP Sanglah Denpasar, BIMC Hospital Nusa Dua dan Siloam Hospital Denpasar. Jika bisa berkembang dengan baik, tentu saja sarana prasarana RS bisa ditingkatkan ke depan, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat Bali. 

“Saat ini kita sedang fokus untuk vaksinasi masyarakat Bali serta tenaga kerja di bidang pariwisata. Setelah program vaksinasi tuntas tentu kita langsung quick wins rencana aksi tersebut,” tandasnya seraya mengajak BUMN juga bisa berpartisipasi dalam melancarkan program tersebut.

Sebelumnya Rektor UNUD Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) melaporkan webinar ini bertujuan untuk optimalkan fasilitas pariwisata yang ada, apalagi setelah melihat pasien Covid-19 35% di antaranya mengalami post covid syndrome yang tidak hanya berpengaruh secara psikis dan mental namun juga secara sosial dan spiritual. Sehingga menurutnya perlu pendekatan holistik untuk menangani pasien-pasien tersebut. “Bali salah satunya mempunyai pengobatan tradisional yang bisa dikombinasikan untuk menjawab permasalahan tersebut,” jelasnya.

 

Ia juga mengatakan webinar kali ini akan dirangkaikan dengan workshop sesuai dengan visi UNUD sebagai salah satu perguruan tinggi yang unggul, mandiri dan berbudaya. “Ini juga salah satu langkah kami mendukung visi mis pemerintah Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tandasnya.