×

Bali Optimis Masih bisa Surplus Beras

Kamis, 21 April 2016 pukul 09.08 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

 Denpasar (Bisnis Bali)

  Alih fungsi lahan dan cuaca ekstrem diyakini tak akan berdampak signifikan pada produksi pertanian padi di Provinsi Bali pada tahun ini. Produksi padi di Pulau Dewata yang mencapai rata-rata 860 ribu ton per tahun dipastikan masih akan mengkondisikan surplus, sehingga kebutuhan masyarakat Bali akan beras bisa terpenuhi dari kebutuhan lokal.

  “Produksi pangan khususnya padi untuk di Bali masih dalam kondisi surplus. Sebab, produksi masih melebihi dari jumlah kebutuhan yang ada sekarang ini,” tutur Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali, Ir.IB Wisnu Ardana, Rabu (20/4) kemarin.

  Paparnya, saat ini luas sawah di Provinsi Bali mencapai 8.563 hektar saat ini. Dari luas tersebut, rata-rata produksi dalam bentuk gabah kering giling (CKG) mampu menghasilkan 860 ribu ton. Imbuhnya, jika diolah dalam bentuk beras, dari jumlah tersebut akan menghasilkan 550 ribu ton per tahun, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Bali per orang per tahun untuk beras hanya mencapai 113 kg.  Jelas Wisnu, saat ini dari data yang ada jumlah masyarakat Provinsi Bali ada sekitar 4 juta lebih. Artinya, dari jumlah kebutuhan beras untuk konsumsi total diperlukan pasar mencapai 425 ribu ton per tahun. Artinya, antara produksi beras dan kebutuhan masih menyisakan selisih saat ini. Sebenarnya, ketahanan pangan untuk beras di Bali ini masih terjaga dengan baik, meski begitu jikalau terjadi kekurangan biasanya dipasok oleh produksi dari luar daerah.

  “Pada bulan tertentu memang terjadi penurunan produksi, namun ada juga bulan yang memang Bali mengalami kelebihan produksi. Terhadap kondisi tersebut, biasanya beras antarpulau ini masuk Bali. Begitu sebaliknya ketika produksi berlebih seperti Maret-April, beras dari Bali yang diperdagangkan ke luar daerah,”ujarnya.

  Lanjutnya, terkait ketahanan pangan, dinas juga mengupayakan dengan menggenjot diversifikasi pangan. Melalui kampanye dengan tidak hanya mengandalkan konsumsi beras sebagai sumber dari karbohidrat, namun untuk memenuhi kebutuhan kandungan tersebut juga bisa diimbangi dengan mengurangi konsumsi beras dengan menambah konsumsi buah dan sayur. Selain itu, tahun ini untuk ketahanan pangan juga dibantu program otsus melibatkan peran TNI dengan upaya peningkatan luasan tanam dan peran yang berpatokan pada kondisi iklim. Dari otsus produktivitas padi ditargetkan di atas 6 ton gabah kering giling per hektar.

Sumber : Bisnis Bali