×

Inflasi Denpasar Lebih Rendah Dari Nasional - November 2016

Jumat, 2 Desember 2016 pukul 13.07 (8 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Denpasar (Antara Bali) - Inflasi Kota Denpasar, Bali sebesar 0,28 persen pada bulan November 2016, jauh di bawah inflasi tingkat nasional pada bulan yang sama mencapai 0,47 persen.

"Tingkat inflasi kumulatif Januari-November 2016 sebesar 2,24 persen dan inflasi tahun ke tahun yakni November 2016 terhadap November 2015 sebesar 3,21 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, indeks harga konsumen Kota Denpasar mencapai 122,26. Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran.

Keenam kelompok pengeluaran tersebut meliputi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mencapai 0,69 persen, menyusul kelompok bahan makanan 0,42 persen dan kelompok kesehatan 0,33 persen.

Selain itu kelompok sandang 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,16 persen serta kelompok transportasi, komunikasi, dan keuangan 0,07 persen.

Adi Nugroho menambahkan, pada periode tersebut hanya kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang mengalami deflasi mencapai 0,03 persen.

Komoditas yang paling menonjol mengalami lonjakan adalah cabai rawit yang menyumbang inflasi 0,068 persen, cabai merah 0,068 persen, bawang merah 0,049 persen, bawang putih 0,028 persen, dan tongkol pindang 0,018 persen.

Lonjakan harga tersebut akibat pengaruh iklim yang menyebabkan menurunnya produksi di tengah stabilnya permintaan pasar dewasa ini.

Adi Nugroho menjelaskan, dilihat dari perbandingan laju inflasi tahunan, maka laju inflasi tahun kalender November 2016 mencapai 2,24 persen dan laju inflasi "year on year" yakni November 2016 terhadap November 2015 mencapai 3,21 persen.

Pada sisi lain tingkat inflasi tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing mencapai 5,93 persen dan 1,73 persen, sedangkan laju inflasi "year on year " periode yang sama pada 2014 dan 2015 masing-masing mencapai 6,25 persen dan 3,76 persen.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei tercatat 78 kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado mencapai 2,86 persen sedangkan inflasi terendah di Singkawang hanya 0,05 persen.

Di sisi lain deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau mencapai 1,54 persen, sedangkan deflasi terendah di Kendari hanya 0,22 persen.

Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke 61 dari 78 kota yang mengalami inflasi, ujar Adi Nugroho.

Sumber : Antara Bali