TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Bali menyatakan ketersediaan bahan pangan, khususnya beras dan gula di Bali masih aman hingga enam bulan mendatang.

Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik Bulog Bali, Hardiman Hasan, mengatakan, stok beras di Bali saat ini sebesar 15.365 ton dan aman dalam 6 bulan ke depan.

“Jumlah tersebut terdiri dari sekitar 2.000 ton beras komersil dan sisanya merupakan beras medium. Kami sebagai lembaga ketahanan pangan selalu siap menyediakan stok sebagai salah satu upaya dalam stabilisasi harga,” katanya di Denpasar, Jumat (20/1/2017).

Ia menuturkan, stok beras di Bali tersebut didatangkan dari luar Bali, yaitu dari Jawa Timur, dan saat ini pihaknya belum melakukan penyerapan beras dari petani sendiri.

Namun ia menargetkan selama 2017 akan menyerap beras dari petani sebanyak 5.000 ton beras medium dan 6.500 ton beras komersil.

Hardiman menjelaskan, pihaknya belum menyerap beras dari petani di Bali, karena saat ini belum memasuki masa panen sehingga pihaknya menunggu masa panen tiba untuk menyerap beras dari para petani di Bali.

“Masa panen di Bali sendiri baru Maret nanti, sehingga saat ini kami masih menunggu panen,” imbuhnya.

Sedangkan stok gula di Bulog Bali hingga saat ini mencapai 668 ton dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali.

“Kami melihat permintaan gula di Bali ini, tidak terlalu tinggi sehingga jumlah stok tersebut sangat aman bagi masyarakat Bali,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan High Level Meeting Opening 2017 di Kabupaten Buleleng, guna membahas inflasi Bali yang berada di atas inflasi nasional.

Sumber: Tribun Bali